- Back to Home »
- Harga desain
Posted by : KiayBlogger
Thursday, June 4, 2015
Ass. Akhirnya bisa posting lagi nih, baik kali ini garw desain akan menjelaskan faktor yang mempengaruhi harga dari sebuah desain, garw desain ambil dari beberapa literatur, langsung saja ke inti.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan harga desain dalam sebuah project desain grafis.
1. Keahlian
Hal paling mendasar yang diperlukan untuk menentukan harga desain adalah dengan berkaca, sejauh mana keahlian kita dibanding ini? Apa yang membuat kita berbeda dengan desainer grafis yang lain? Semakin tinggi keahlian kita, semakin tinggi harga yang ditawarkan kepada klien.
2. Pengalaman
Kemampuan seseorang biasanya akan berkembang seiring lama jam terbang dan pengalamannya. Pertimbangkan hal ini ketika menentukan harga desain sebuah project. Semakin berpengalaman seorang desainer grafis, maka kemampuannya sebagai problem solver biasanya akan semakin meningkat. Ini adalah poin plus yang hanya dimiliki oleh segelintir desainer grafis.
3. Waktu yang dihabiskan
Waktu adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga desain. Sebagai desainer bahkan menentukan harga desain berdasarkan hitungan jam yang dihabiskan untuk mengerjakan sebuah project.
4. Tingkat kerumitan
Beda project, beda pula tingkat kerumitan yang dihadapi desainer. Semakin rumit desain yang harus dibuat maka akan semakin banyak waktu, biaya, dan tenaga yang harus dikeluarkan.
5. Materi desain
Beberapa project desain terkadang membutuhkan materi-materi yang tidak murah, materi ini bisa berupa foto, ilustrasi, dan copy writing. Kita perhitugkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu sebelum menentukan harga desain.
6. Outsource
Desainer grafis bukanlah manusia serba bisa yang mampu mengerjakan semua sendiri. Terkadang untuk beberapa hal, kita harus bekerja sama dengan pihak lain. Bisa itu fotografer, ilustrator, layouter, kartunis, dll. Itu artinya kita harus membayar pihak yang diajak bekerja sama. Jangan sampai kita malah tekor karena tidak mempertimbangkan biaya untuk ini.
7. Hubungan dengan klien
Hubungan dengan klien bisa mempengaruhi harga desain. Hal yang berlaku pada industri retail kali ini berlaku disini. Biasanya, akan ada diskon atau potongan harga untuk pelanggan yang loyal menggunakan jasa kita.
8. Siapa kliennya
Kita harus mempertimbangkan siapa yang memakai jasa kita. Apakah perusahaan terkenal dengan aset dan profit milyaran rupiah? Atau warung makan sederhana dengan pemasukan 100 ribu perhari?. Apakah perusahaan profit atau nonprofit? Menyamaratakan semuanya tentu akan membuat persaingan yang tidak sehat atau tidak seimbang dan salah arah.
Bagaimana Menentukan Harga Sebuah Desain
Untuk menentukan harga karya seni, ada beberapa pendekatan :
1. Harga sesuai biaya produksi (kerumitan dan sumber daya). ini seperti menghitung dagang sebuah produk. setelah ketahuan biaya produksi, harga jualnya adalah 2 atau 3 kali lipatnya. tidak peduli siapa yang memesan desain kita, harga akan sama kesemua klien karena hitungan standar tersebut.
2. harga mengikuti budget klien, kualitas menyesuaikan. sebagai desainner yang fleksibel, bisa saja anda terima semua klien dengan harga yang berbeda-beda meski kualitas / kerumitan pekerjaannya sama. misal harga sebuah logo untuk perusahaan kecil yang baru berdiri akan berbeda dengan logo untuk perusahaan besar ternama.
3. harga mengikuti harga pasar pesaing anda. kita tidak mau repot mengitung harga, cukup memata-matai pesaing lalu pasang harga dengan selisih lebih rendah agar konsumen / klien pindah ke tempat anda. di dunia industri desain grafis yang sudah mapan, biasanya para kelompok pemilik perusahaan sudah menentukan harga desain. para desainer terpaksa bersaing / lelang/ tender agar bisa masuk industri tersebut.
4. menghargai diri sendiri, idealnya seperti ini dimana desainer bisa memasang harga tinggi untuk sebuah karya seni ciptaanya. desainer tidak terpengaruh untuk mengikuti harga pasar karena kondisi persaingan sangat ketat. dengan bekal portofolio, keahlian, pengalaman, pendidikan, nama baik, memasang harga relatif tinggi dan terjaga sesuai segment pasar yang dituju.
pendekatan apa yang paling baik ?
tidak ada yang lebih baik. tergantung tujuan dan strategi anda. penulis secara pribadi menghindari pendekatan ke 3, karena karya seni mempunyai nilai yang khas. ada faktor portofolio, pengalaman, nama besar dan lain-lain. namun untuk desainer pemula, justru pendekatan ke 3 menjadi batu loncatan untuk menjadi pendekatan ke 4. karena dengan meningkatnya kualitas dan pengalaman kita akan tinggi pula daya saing dan daya jual karya kita.
Bagaimana Menentukan Harga Sebuah Desain
Untuk menentukan harga karya seni, ada beberapa pendekatan :
1. Harga sesuai biaya produksi (kerumitan dan sumber daya). ini seperti menghitung dagang sebuah produk. setelah ketahuan biaya produksi, harga jualnya adalah 2 atau 3 kali lipatnya. tidak peduli siapa yang memesan desain kita, harga akan sama kesemua klien karena hitungan standar tersebut.
2. harga mengikuti budget klien, kualitas menyesuaikan. sebagai desainner yang fleksibel, bisa saja anda terima semua klien dengan harga yang berbeda-beda meski kualitas / kerumitan pekerjaannya sama. misal harga sebuah logo untuk perusahaan kecil yang baru berdiri akan berbeda dengan logo untuk perusahaan besar ternama.
3. harga mengikuti harga pasar pesaing anda. kita tidak mau repot mengitung harga, cukup memata-matai pesaing lalu pasang harga dengan selisih lebih rendah agar konsumen / klien pindah ke tempat anda. di dunia industri desain grafis yang sudah mapan, biasanya para kelompok pemilik perusahaan sudah menentukan harga desain. para desainer terpaksa bersaing / lelang/ tender agar bisa masuk industri tersebut.
4. menghargai diri sendiri, idealnya seperti ini dimana desainer bisa memasang harga tinggi untuk sebuah karya seni ciptaanya. desainer tidak terpengaruh untuk mengikuti harga pasar karena kondisi persaingan sangat ketat. dengan bekal portofolio, keahlian, pengalaman, pendidikan, nama baik, memasang harga relatif tinggi dan terjaga sesuai segment pasar yang dituju.
pendekatan apa yang paling baik ?
tidak ada yang lebih baik. tergantung tujuan dan strategi anda. penulis secara pribadi menghindari pendekatan ke 3, karena karya seni mempunyai nilai yang khas. ada faktor portofolio, pengalaman, nama besar dan lain-lain. namun untuk desainer pemula, justru pendekatan ke 3 menjadi batu loncatan untuk menjadi pendekatan ke 4. karena dengan meningkatnya kualitas dan pengalaman kita akan tinggi pula daya saing dan daya jual karya kita.